Menurut ibu korban, hari Rabu sekira jam 15.00 WIB korban bermain bersama temannya. “Temannya jam empat sore pulang dan anak saya belum pulang mungkin sedang bermain sendirian. Sampai malam kok belum juga pulang saya curiga,” kata Siyami.
Orang tua korban berusaha mencari korban namun tidak berhasil ditemukan. Karena panik, orang tua korban memberitahu warga bahwa anaknya belum pulang ke rumah. Selanjutnya warga berusaha mencari korban semalaman sampai pagi hari, namun tidak berhasil menemukan korban juga.
Kapolsek Patean AKP Abdullah Umar mengatakan, Kamis (7/9) seorang pedagang yang masih kerabat orang tua korban ikut mencari di sekitar lokasi korban terakhir bermain. “Tiba-tiba melihat ada sesuatu yang muncul ke permukaan air embung. Setelah dipastikan dari dekat, ternyata benar bahwa itu adalah korban yang hilang,” jelasnya.
Jenasah korban kemudian dievakuasi warga dan dilakukan pemeriksaan luar oleh petugas medis Puskesmas Patean. “Dari hasil pemeriksaan dr Darsono petugas kesehatan Puskesmas Patean, tidak ditemukan adanya bekas tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban menerima dengan ikhlas atas musibah yang menimpa korban,“ imbuh kapolsek.
Kapolsek menuturkan, korban korban bermain sendirian di sekitar embung pada sore hari, sedangkan jarak embung dengan rumah korban sekitar 25 meter. “Kedalaman embung antara 2 hingga 5 meter, dimungkinkan korban terpeleset dan masuk ke dalam embung, karena pada saat itu tidak ada orang, maka tidak ada yang menolong korban,” kata Abdullah Umar. (metrojateng.com/MJ-01)
Selasa, 28 Juli 2020
Selengkapnya
Jum'at, 17 Januari 2020
Selengkapnya
SENIN, 23 DESEMBER 2019
Selengkapnya
SENIN, 28 OKTOBER 2019
Selengkapnya